Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

18 Jenis Ayam Hias Cocok Dibudidayakan Dilahan Sempit

18 jenis ayam hias cocok dibudidayakan di lahan sempit

Ada banyak jenis ayam hias yang telah berhasil di kembang biakan, khususnya di Indoesia sendiri ada sekitar 18 jenis ayam hias yang banyak digemari. Untuk memelihara ayam hias juga terbilang mudah, dan cukup di lahan yang sempit.

Pengertian Ayam Hias

Berdasarkan manfaat dan fungsinya, ayam hias merupakan jenis ayam yang khusus di budidayakan untuk keperluan kontes, hiasan, dan pameran. 

Meskipun pada dasarnya ayam hias dapat di konsumsi, namun berhubung harga jualnya yang relatif lebih tinggi dari jenis ayam konsumsi seperti ayam kampung ataupun ayam potong sepertinya akan sangat disayangkan jika harus di konsumsi.

Ayam hias memang sepertinya lebih cocok sebagai ayam kesayangan, daripada sebagai ayam konsumsi. Warna yang cantik, suara yang khas dan unik dari ayam hias menjadikannya patut untuk di lestarikan.

Untuk mulai memelihara ayam hias juga tidak terlalu sulit, apalagi kita tidak membutuhkan lahan yang luas saat membudidayakannya. Sehingga apabila hanya memilki lahan yang sempit kita tetap bisa memelihara ayam hias.

Diseruh dunia bahkan khususnya di Indonesia, banyak sekali peternak khusus yang sengaja membudidayakan jenis ayam hias ini dengan berbagai konsep breeding. Mulai dari pemurnian galur, hingga Peternak yang sengaja melakukan persilangan untuk mendapatkan jenis ras ayam hias baru.

Peternak ayam hias di Indonesia saat ini telah berkumpul dalam suatu  wadah organisasi resmi dan komunitasnya dari hari kehari semakin bertambah.

Para komunitas yang tergabung di dalam organisasi tersebut sering mengadakan berbgai agenda pertemuan, lomba dan even tahunan guna menjalin silahturahmi antar anggota sekaligus pembekalan dan edukasi dalam melestarikan jenis ayam hias.

Jenis Ayam Hias

Ada berbagai jenis ayam hias yang sering dilombakan atau ajang kontes, dengan berbagai kelas dan spesifikasi.  

1. Ayam Kate

Ayam hias jenis ini di kenal dengan bentuk tubuhnya yang kecil dan ramping, selain itu bulu dan suaranya yang khas membuat ayam kate ini layak anda pelihara di rumah sebagai ayam hias unik.

Bentuknya yang kecil membuat ayam kate ini sangat cocok untuk dibudidayakan di lahan yang sempit, anda cukup menyediakan kandang yang ukurannya tentu lebih kecil dari kandang jenis ayam lain, juga dapat di masukan ke sangkar hias khusus ayam kate.

Ada berbagai jenis atau ras dari ayam kate ini, yang dibedakan berdasarkan asal negara, warna bulu dan ukurannya antara lain ayam kate serama, ayam kate jambul, ayam kate jepang, ayam kate american, ayam kate batik, dan lain-lain.

jika tertarik untuk mulai memelihara ayam kate ini, anda dapat bergabung dengan komunitas kate online untuk mempelajari berbagai hal terkait budidaya ayam kate.

2. Ayam Bangkok

Disebut ayam bangkok karena memang asal ayam ini dari negara Thailand, tepatnya ibukota bangkok. Jenis ayam hias satu ini, sering di konteskan juga sebagai ayam laga.

Ciri utama ayam bangkok adalah Memiliki bentuk yang gagah, kekar, dan energik. Selain itu di kenal juga memiliki tulangan yang kuat dan proporsional.

Meskipun asalnya yang jauh dari Thailand sana, namun jika ingin memiliki ayam jenis ini anda tidak perlu impor dari bangkok. Hal ini karena Ayam bangkok ini sudah banyak dibudidayakan di Indonesia, tentunya dengan kualitas yang tidak kalah dari negeri asalnya.

Untuk memeliharanya juga cukup mudah dan bisa di lahan yang sempit. Namun jika kita ingin mengoptimalkan perawatan ayam bangkok supaya bisa diterjunkan dalam kontes, maka dibutuhkan ketelatenan ekstra karena ayam jenis ini membutuhkan teknik khusus dalam perawatan harian nya.

Jika menilik dari jenis ayam laga, sebenarnya bukan hanya ayam bangkok saja dapat dikonteskan. Ada jenis ras lain selain ayam bangkok, sebagian lagi masih merupakan pemutakhiran atau persilangan dari ayam bangkok tersebut.

Bahkan ada juga yang bukan berasal dari bangkok, Misalnya saja ayam Myanmar, ayam Vietnam, Malaysia, jepang, Eropa, dan lain-lain. Untuk jenis ayam laga lebih detailnya akan dibahas pada artikel yang lain.

3. Ayam Cemani

Inilah ayam hias asli pribumi yang sudah lama di kembangkan di pulau jawa, ayam cemani dikenal mempunyai keunikan warnanya yang serba hitam sekaligus dari sisi mistisnya yang masih kental.

Ayam cemani atau juga disebut ayam selasih yang terkenal adalah berasal dari Kedu, Jawa tengah. Ayam dengan ciri khas warna hitam ini selain bulunya juga bagian organ dalamnya berwarna hitam seperti lidahnya, dagingnya, juga pada darahnya.

Ada dua jenis ayam cemani yang saat ini dikembangbiakkan oleh peternak, yaitu ayam cemani lidah hitam dan ayam cemani lidah merah. Untuk ayam cemani lidah hitam tersebut bisa dikatakan sebagai ras murni, sedangkan untuk ayam cemani yang lidah merah merupakan darah campuran dari ayam jenis lain.

4. Ayam Brahma

Ayam yang populer di kalangan pecinta ayam hias ini memiliki ukuran yang besar, bobot untuk ayam brahma dewasa mencapai 4 kg. Selain itu ayam brahma memiliki ciri khas bulu yang lebat bahkan sampai menutupi bagian kakinya. 

Meskipun ukurannya yang besar, namun jika anda hanya memiliki lahan yang sempit bukan hambatan saat ingin memelihara ayam brahma ini, hal tersebut lantaran jenis ayam Brahma tidak memerlukan perawatan khusus, juga dalam kesehariannya tidak harus di lepas liarkan.

Terdapat beberapa jenis ayam brahma yang saat ini banyak dikembangbiakkan, antara lain: columbian ligh brahma, blue brahma, black brahma, buff brahma dan gold brahma. Masing-masing jenis tersebut yang membedakan secara umum adalah dari warna bulunya juga dari sisi harganya.

5. Ayam Kapas

Ayam hias selanjutnya yang dapat dibudidayakan di lahan sempit adalah ayam kapas. Disebut sebagai ayam kapas, karena dari ciri bulunya yang lembut seperti kapas, bahkan karena bulu lembutnya tersebut, ayam ini juga disebut sebagai ayam sutra.

Selain dari jenis bulunya, keunikan lain pada ayam kapas ini terdapat pada tulang dan kulitnya yang berwarna hitam sehingga terlihat kontras dan unik jika dibandingkan dengan warna bulunya yang putih.

Selanjutnya pada cakar kakinya juga berbeda dari jenis ayam ras lain yang umumnya berjumlah empat, pada ayam kapas ini mempunyai cakar berjumlah lima.

Dengan banyaknya keunikan dan karakter atau sifatnya yang jinak, maka ayam kapas ini layak direkomendasikan untuk dipelihara sebagai ayam hias di rumah.

6. Ayam Pelung

Ayam pelung yang jantan mudah dikenali karena ciri khas suara kokoknya yang melengking panjang. Karena suaranya yang unik tersebut menjadikan ayam pelung ini sering dikonteskan.

Ayam pelung merupakan jenis ayam hias lokal andalan dari  Cianjur, Jawa barat. Berbeda dengan jenis ras ayam lainnya, untuk menentukan kualitas dari seekor ayam pelung akan dinilai dari suara kokoknya. 

Semakin panjang suaranya, maka semakin bagus juga ayam pelung tersebut. Meskipun begitu, pada dasarnya jika di bandingkan dengan jenis ayam ras lokal lainnya ayam pelung ini masuk kategori ayam yang berpostur tinggi dan gagah.

Jika anda ingin memelihara ayam hias lokal dengan postur besar dan suara merdu di lahan yang sempit, maka ayam pelung adalah pilihan yang tepat.

7. Ayam Serama

Jika dirunut dari asal pertama ditemukan, ayam yang mendapat julukan sebagai ayam hias terkecil di dunia ini berasal dari negara malaysia, kemudian mulai masuk dan dikembangbiakkan di indonesia sekitar tahun 2000an.

Dari ukuran posturnya yang kecil dan pendek, ayam serama ini mirip dengan kategori ayam kate. Namun sebenarnya antara ayam kate dan ayam serama ini merupakan ras yang berbeda.

Perbedaan yang mencolok adalah dari postur saat ayam serama berdiri. Jika pada ayam kate, saat berdiri maupun berjalan mirip dengan umumnya ayam. Namun pada ayam serama ini, akan terlihat lebih gagah saat berdiri tegak, hal ini karena ayam serama terlihat membusungkan dadanya, hingga kepalanya ditarik kebelakang mendekati ekornya.

Kualitas dari ayam serama ini dinilai dari semakin membusung nya saat berjalan. Kategori penilaian tersebut sering digunakan para penghobi ayam serama dalam kontes.

8. Ayam Onagadori

Ayam onagadori berasal dari jepang, ayam ini merupakan hasil persilangan dari ayam shokoku dan ayam hutan hijau. Dari ras shokoku inilah yang menciptakan bulu ekor ayam onagadori tersebut menjadi tumbuh panjang. 

Memang benar, ciri khas paling menonjol dari ayam onagadori adalah bulu ekor yang sangat panjang. Bahkan dari hasil penelusuran kami, panjang bulu ekor ayam onagadori ini ada yang mencapai lebih dari 10 meter.

Di dalam penangkaran, para peternak umumnya menggunakan kandang luas. Hal ini demi menjaga agar ayam onagadori ini dapat bertengger ditempat yang tinggi sehingga meminimalisir kerusakan bulu ekornya.

Selain itu jenis kandang yang digunakan juga tertutup, karena meskipun onagadori merupakan jenis ayam, akan tetapi hasil persilangannya dengan ayam hutan hijau menjadikannya mampu terbang lincah melebihi jenis ayam pada umumnya.

Namun, bukan berarti lahan yang sempit menjadi kendala saat ingin memeliharanya. Jika anda hanya memiliki lahan yang sempit, namun bertekad ingin memelihara ayam hias onagadori ini maka solusinya dengan membuat kandang yang tinggi. Sehingga dengan begitu, meskipun tidak lebar namun dengan dibuat tinggi maka akses gerak ayam tetap dapat leluasa.

9. Ayam Mutiara

Siapa yang tidak mengenal ayam mutiara? Ayam hias unik berukuran besar dengan corak bintik-bintik diseluruh bulunya yang menyerupai mutiara. 

Sebenarnya ayam mutiara atau juga disebut ayam guenia ini masih tergolong dalam spesies aves atau jenis burung. Oya, disebut ayam guenia karena habitat aslinya dari guenia Afrika barat sana.

Meskipun masih kerabat burung, namun ayam mutiara ini tidak bisa terbang. Dan mungkin ini juga sebabnya dia lebih populer disebut sebagai ayam. Ditambah lagi karakternya yang jinak lebih mirip dengan ayam, daripada jika disamakan dengan burung pada umumnya.

Di tempat asalnya yaitu di Afrika, ayam mutiara ini termasuk hewan yang dilindungi di alam liar. Namun untuk kita di Indonesia, bisa memelihara ayam hias ini dengan bebas tentunya hal ini dapat membantu melestarikan populasi ayam mutiara juga.

Untuk jenis-jenis dari ayam mutiara ini antara lain: ayam mutiara hitam, ayam mutiara silver, dan ayam mutiara plangkok. Dari tiga jenis tersebut, ayam mutiara plangkok adalah yang memiliki postur tubuh paling besar. Sedangkan ayam mutiara silver, adalah yang paling mahal harganya.

Apabila anda hanya memiliki lahan sempit dirumah namun ingin memelihara ayam hias ini, maka usahakan bagi kandangnya menjadi dua bagian. Satu bagian terbuka sebagai halaman, bagian lainnya dibuat tertutup untuk digunakan sebagai tempat tidur dan bertelor.

10. Ayam Kalkun

Ayam hias dengan gelambir disekitar kepala dan leher ini memang sangat unik. Meskipun bahasa Inggris dari ayam kalkun ini adalah turkey, namun kenyataannya habitat asli ayam kalkun ini berasal dari Amerika.

Di Indonesia sendiri, ayam kalkun sudah lama di kembangbiakan. Pada dasarnya ayam kalkun ini banyak dimanfaatkan untuk dikonsumsi dagingnya, hal tersebut lantaran daging ayam kalkun ini dikenal lebih enak daripada daging ayam kampung ataupun daging ayam jenis lainnya.

Akan tetapi berhubung ayam kalkun ini terbilang unik dengan corak bulu yang indah khususnya pada ayam kalkun jantan, maka beberapa kalangan menjadikan ayam kalkun ini sebagai ayam hias. Bahkan ada beberapa jenis dari ayam kalkun yang memiliki nilai jual fantastis.

Berdasarkan warnanya, ayam kalkun ini dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain: ayam kalkun golden palm, ayam kalkun white Holland, ayam kalkun bronze, ayam kalkun black spanish, ayam kalkun ble slate, dan masih banyak lagi jenis lainnya.

Jika anda ingin memelihara ayam kalkun ini di lahan terbatas atau sempit, alangkah baiknya pastikan kandang yang akan anda buat mudah dibersihkan dan terhindar dari suhu yang lembab. Hal tersebut karena meskipun ayam kalkun termasuk unggas yang berpostur besar, namun sangat rentan terserang penyakit apalagi jika berada di lingkungan yang kotor dan lembab.

11. Ayam Pheasant

Nama dari ayam ini sedikit sulit dilafalkan oleh lidah orang Indonesia, hal tersebut karena memang lantaran ayam hias ini bukan berasal dari Indonesia. Tepatnya ayam pheasant ini berasal dari daerah Tibet, Tiongkok, dan Cina. Kalau di Indonesia, ayam pheasant ini umumnya di sebut sebagai ayam pegar.

Secara keseluruhan ayam pheasant ini mirip dengan ayam hutan seperti yang kita kenal. Hal tersebut dapat dilihat dari karakternya yang agresif dan kemampuannya untuk terbang. Meskipun begitu, ayam hias jenis ini juga dapat dipelihara dan dikembang biakan.

Walaupun karakternya yang terbilang liar, ternyata ayam pheasant ini dapat juga di pelihara di lahan yang sempit. Yang perlu diperhatikan saat membuat kandang ayam pheasant ini adalah model kandang harus nyaman dan tenang, selain itu berhubung harga seekor ayam pheasant lumayan mahal maka kandang usahakan terbuat dari bahan yang kuat untuk menghindari ayam pheasant ini kabur.

Ayam pheasant ini termasuk memiliki banyak jenis, seperti umumnya ayam hias jenis lain, ayam pheasant ini juga dibedakan berdasarkan corak warnanya. Berikut ini jenis ayam pheasant yang banyak dipelihara antara lain: 

  • Ringneck pheasant
  • Green ringneck pheasant 
  • Golden pheasant
  • Yellow pheasant
  • Revee's pheasant
  • Red pheasant
  • Silver pheasant, dan masih banyak lagi.

12. Ayam Batik

Jika membahas ayam hias berukuran mungil memang tidak akan ada habisnya, kali ini ada ayam batik yang masuk nominasi ayam hias yang dapat dipelihara di lahan sempit.

Betul sekali, jika dilihat dari postur tubuhnya yang kecil maka ayam batik ini masih merupakan jenis ayam kate. Hal yang membedakan adalah dari warna bulunya, disebut batik karena bulu ayam batik ini indah seperti motif batik.

Sebelum anda mencoba untuk memelihara ayam batik ini di rumah, salah satu hal yang perlu anda ketahui yaitu tentang jenis-jenis dari ayam batik tersebut. 

Ayam batik ini di bedakan menjadi beberapa jenis, yang diantaranya adalah: ayam batik kanada, ayam batik itali, ayam batik polandia. Meskipun penamaan dari ayam batik mirip nama negara, bukan berarti hal ini menunjukkan asal dari ayam batik tersebut. Penamaan tersebut lebih kepada untuk membedakan setiap corak yang terdapat pada bulu nya.

Sebagai contohnya pada ayam batik itali memiliki corak perpaduan warna hitam dan putih. Sedangkan misalnya lagi untuk ayam batik kanada memiliki bulu warna perpaduan hitam dan cokelat keemasan.

13. Ayam Ketawa

Disebut sebagai ayam ketawa karena ciri khas ayam hias ini dari suara kokoknya yang seperti sedang tertawa atau ketawa. Kokok unik ini hanya dilakukan oleh ayam ketawa jantan yang sudah dewasa.

Dengan suaranya yang unik tersebut, ayam ketawa menjadi sangat populer di masyarakat untuk di jadikan ayam hiasan di rumah. Apakah anda tertarik untuk memihara ayam ketawa juga? 

Namun perlu anda ketahui bahwa ayam ketawa di alam liar saat ini sudah di ambang kepunahan, sehingga Pemerintah telah menetapkan status satwa yang di lindungi untuk ayam ketawa ini. 

Meskipun dari harganya yang terbilang lebih mahal dari jenis ayam lain namun hal tersebut tidak menyurutkan minat penghobi ayam hias untuk meminang ayam ketawa ini sebagai koleksi peliharaan.

Dari hasil penelusuran, harga untuk sepasang anakan ayam ketawa mencapai 300.000-500.000 rupiah, sedangkan untuk sepasang ayam ketawa yang sudah dewasa mencapai 1 jutaan rupiah. Harga tersebut dapat lebih tinggi lagi tergantung dari jenis dan kualitasnya.

Jangan khawatir bagi anda yang hanya memiliki lahan sempit, karena untuk memelihara sepasang ayam ketawa ini anda cukup menyediakan kandang berukuran sedang saja. 

Yang perlu di sediakan di dalam kandang hanyalah pijakan yang agak tinggi, berfungsi bagi ayam ketawa jantan untuk berkokok. Sedangkan untuk ayam ketawa betina, cukup disediakan setumpuk jerami untuk bertelor. 

14. Ayam Cochin

Ayam cochin merupakan jenis ayam hias yang berasal dari Cina, pada dasarnya ayam cochin ini memiliki kemiripan dengan ayam brahma.

Kemiripan antara ayam cochin dan ayam brahma karena sama-sama memiliki bulu yang lebat hingga menutupi kedua kakinya, selain itu kedua jenis ayam hias ini juga berasal dari negeri tirai bambu.

Kemiripan tersebut dipengaruhi karena faktor genetik antara ayam brahma dan ayam cochin adalah sama. Dengan kata lain, sebenarnya ayam brahma dan ayam cochin memiliki garis keturunan dari ras yang sama. 

Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa ayam brahma yang kita kenal sekarang merupakan hasil persilangan dari ayam cochin.

Ciri khusus dari ayam cochin ini adalah dari posturnya yang terbilang sangat besar. Sehingga kerena posturnya tersebut, ayam cochin di juluki sebagai ayam hias raksasa.

Meskipun terbilang ukuran tubuhnya yang besar, namun kita tetap bisa memelihara sepasang ayam cochin tersebut di lahan yang sempit. kita cukup menyediakan kandang dengan ukuran yang sama seperti ayam hias besar jenis lainnya.

Sedangkan untuk makanannya, meskipun termasuk ayam ras impor yang namanya ayam tetaplah ayam. sehingga makanan utamanya juga sama seperti umumnya yaitu biji-bijian.

15. Ayam Black Sumatra

Ayam black sumatra merupakan jenis ras ayam lokal dari sumatra, Indonesia. Meskipun termasuk ras lokal, namun populasi dari ayam black sumatra ini terbilang memperihatinkan. Hal tersebut juga dibenarkan oleh para komunitas penghobi ayam black sumatra bahwa ayam hias tersebut terancam punah di negeri sendiri.

Keunikan ayam black sumatra ini karena warna bulunya yang terlihat hitam lebat, selain itu dipadukan dengan posturnya yang tegap menjadikan ayam black sumatra layak menjadi ayam hias perkasa dan istimewa.

Jika anda tertarik untuk melestarikan populasi ayam hias jenis ini, jangan khawatir karena sepasang ayam black sumatra juga dapat anda pelihara dilahan yang sempit.

Ayam hias ini juga di kenal jinak sehingga tidak sulit tentunya dalam melakukan perawatan hariannya. Sedangkan mengenai pasaran dari sepasang anakan ayam black sumatra para peternak membandrol sekitar 500 ribu hingga 1 juta rupiah, Harga untuk yang dewasa tentunya lebih mahal tergantung dari kualitas nya juga.

16. Ayam Hutan

Sebelum membahas lebih detail tentang memelihara ayam hutan, saya akan jelaskan terlebih dahulu mengenai jenis-jenis dari ayam hias ini. Hal tersebut saya tekankan karena ayam hutan ini merupakan salah satu jenis ras ayam hias yang sulit untuk di pelihara.

Pada dasarnya ayam hutan di bagi menjadi dua jenis yaitu ayam hutan merah dan ayam hutan hijau. karakter dari ayam hutan ini lumayan agresif terhadap manusia, dibutuhkan keahlian khusus untuk memelihara ataupun menjinakan ayam hias jenis ini.

Statusnya di alam liar saat ini semakin menurun jumlahnya, banyaknya perburuan liar yang tidak bertanggung jawab adalah salah satu penyebabnya.

Selain itu jumlah hutan sebagai tempat tinggal dari ayam hutan yang saat ini semakin habis akibat ulah manusia juga menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya populasi.

Padahal jika di lihat dari sejarahnya, keberadaan ayam hutan ini sangatlah penting, hal ini karena ayam hutan merupakan leluhur atau nenek moyang dari ayam kampung yang saat ini banyak di pelihara. 

Dengan kata lain, berawal dari proses penjikanan ayam hutan di masa lalu tersebut yang akhirnya telah melahirkan ayam kampung modern yang kita kenal saat ini.

Kelestarian ayam hutan adalah tanggung jawab kita bersama, namun jika kita ingin memelihara ayam hutan sebagai ayam hias dirumah sekaligus bertujuan untuk melestarikan populasinya, Pemerintah saat ini masih mengijinkan kok, namun ada baiknya anda membuat laporan ijin ternak agar tercatat sebagai peternak legal.

Meskipun di kenal agresif dan memiliki kemampuan terbang yang handal namun jangan khawatir, karena sepasang ayam hutan ini masih dapat anda di pelihara bahkan di lahan yang sempit. Yang perlu anda siapkan adalah kandang yang nyaman dan bersih agar ayam hutan tetap sehat dan mampu berkembang biak dengan baik.

17. Ayam Bekisar

Jika ayam hutan di kenal agresif dan teknik memeliharanya yang juga butuh keahlian khusus, maka berbeda halnya dengan ayam bekisar ini.

Ayam bekisar merupakan ras baru hasil persilangan dari ayam kampung dan ayam hutan, biasanya teknik persilangannya adalah ayam betina berasal dari jenis ayam kampung lalu di kawinkan dengan pejantan dari ras ayam hutan hijau. 

Meskipun termasuk ras campuran, namun ayam bekisar ini lebih memiliki kemiripan dengan ayam hutan hijau. Hal ini ditandai dengan miripnya postur tubuh dan warna bulunya yang kehijauan dan mengkilap dari suara kokoknya juga terbilang lebih mirip dengan ayam hutan.

Karena keunikan tersebut menjadikan ayam bekisar sebagai ayam hias kesayangan dengan warna bulu indah dan suara yang menarik. Dari ciri khas tersebut pula ayam bekisar sering di jadikan sebagai ayam kontes kecantikan.

Untuk memelihara sepasang ayam bekisar ini juga tidak memerlukan lahan yang luas, artinya di lahan yang sempit saja sudah cukup untuk memeliharanya sebagai ayam hias kesayangan anda.

Untuk ayam bekisar jantan, anda perlu menyiapkan sangkar khusus dan menggantungnya di tempat yang lebih tinggi. hal ini karena kebiasaan ayam bekisar jantan yang lebih suka tempat tinggi ketika berkokok.

18. Ayam Phoenix

Ayam hias jenis terakhir adalah ayam phoenix, nama ini mungkin saja terinspirasi dari legenda burung phoenix yang memiliki ekor sangat panjang.

Ayam phoenix ini berasal dari Jerman, merupakan persilangan dari burung jepang ekor panjang dengan ayam onagadori. Meskipun kedua spesies persilangan tersebut sama-sama dari jepang, namun pada kenyataannya, yang telah berhasil menciptakan ras baru adalah Peternak asal jerman. 

Selanjutnya mengenai ciri khas, ayam hias phonix ini seperti leluhurnya ayam onagadori yaitu memiliki bulu ekor yang panjang. Hal yang membedakan dari ayam phoenix ini adalah bulu ekornya yang lurus.

Meskipun sama-sama panjang, jika ayam onagadori ekornya yang panjang berbentuk ikal namun pada ayam phoenix bulu ekornya yang panjang tetap lurus hingga ke ujung.

Jika anda ingin memelihara ayam phoenix di lahan yang sempit, maka seperti halnya ketika memelihara sepasang ayam onagadori usahakan kandang dibangun tinggi. Hal tersebut agar ayam phoenix lebih leluasa bergerak dan sekalian untuk menjaga agar bulu ekor ayam phoenix tidak rusak.

Posting Komentar untuk "18 Jenis Ayam Hias Cocok Dibudidayakan Dilahan Sempit"