12 Istilah Dalam Budidaya Magot BSF Yang Perlu Anda Ketahui
Tak kenal maka tak sayang, jika ingin sukses menjadi peternak magot BSF, cobalah anda mulai dengan memahami setiap kata dan istilah dalam budidaya magot.
Istilah dan kosakata dalam budidaya magot BSF
Dengan mengenal dan memahami berbagai macam istilah dan kosakata yang sering digunakan oleh para pembudidaya magot BSF, tentunya akan mempermudah kita ketika belajar lebih dalam lagi mengenai teknik budidaya magot BSF tersebut.
1. Lalat BSF
Lalat BSF (Black Soldier Fly) biasa di sebut juga lalat tentara hitam, merupakan jenis lalat yang biasa dibudidayakan untuk diambil magotnya sebagai pakan ternak alternatif.
Umur lalat BSF dalam hitungan satu kali periode siklus hidup adalah sekitar 45 hari hingga 50 hari, di hitung sejak ketika masih dalam bentuk telur hingga menjadi lalat dewasa.
Lalat BSF yang sudah dewasa tidak membutuhkan pakan selama masa hidupnya, namun hanya membutuhkan minum saja. Biasanya para peternak akan menyemprotkan air ke daerah dinding kandang atau jaring agar lalat meminumnya.
Membedakan lalat BSF betina dan lalat BSF jantan
Ujung ekor lalat BSF jantan dan betina
Dengan ujung ekor atau pantat dari lalat tersebut dapat digunakan untuk membedakan antara yang jantan dan betina. Untuk lalat bsf jantan akan memiliki ujung ekor lebih pendek, tumpul dan bentuknya pipih. Sedangkan untuk lalat bsf betina, ujung ekornya akan terlihat lebih panjang, dan bentuknya meruncing serta terlihat seperti ada dua sungut di bagian paling ujung dari ekor tersebut.
Warna lalat bsf jantan dan betina
Untuk lalat bsf jantan umumnya warna tubuhnya dominan cokelat, dan akan terlihat lebih terang. Sedangkan untuk lalat bsf betina tubuhnya akan terlihat lebih gelap, dan warnanya dominan hitam.
Umur hidup lalat bsf jantan dan betina
Khusus untuk lalat BSF jantan dewasa, biasanya akan mati setelah masa kawin. Sedangkan untuk lalat BSF betina betina umumnya akan mati setelah selesai bertelur.
Dengan kata lain, jangka waktu hidup bagi seekor lalat BSF yang sudah dewasa sebenarnya sangat singkat yaitu hanya sekitar 4 hari hingga 7 hari saja.
2. Magot BSF
Magot atau maggot merupakan larva dari lalat BSF, bentuknya mirip seperti belatung. Magot ini merupakan tujuan sekaligus adalah hasil utama dalam budidaya lalat BSF.
Magot ini berasal dari telur lalat bsf yang menetas, para pembudidaya ataupun peternak lalat bsf umumnya memberi pakan magot ini dengan limbah buah-buahan, sayur-sayuran, ataupun limbah rumah tangga seperti sisa nasi, roti basi, dan lauk-pauk.
Supaya hasil magot kita optimal, yaitu magot gemuk dan kecil angka kematiannya maka jangan lupa untuk selalu mengecek kondisi pakannya, jangan sampai terlambat memberi pakan karena magot sangat dikenal makannya sangat rakus.
Selain itu cek secara berkala kadar air didalam biopond, jangan sampai magot menjadi terlalu basah ataupun terlalu kering. Magot yang terlalu basah selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menyulitkan ketika hendak akan di panen.
Maggot ini memiliki jumlah kandungan protein yang tinggi, sehingga bagus untuk digunakan sebagai pakan unggas alternatif, dan juga sangat cocok untuk pakan ikan.
Bahkan dengan tingginya kandungan protein tersebut, saat ini magot telah banyak dikembangkan sebagai makanan olahan yang layak dikonsumsi manusia.
3. Prepupa
Sebuah fase dimana magot sudah dewasa, dan tidak membutuhkan pakan lagi. biasanya ditandai dengan kulit magot yang mengeras, dan gerakannya yang melambat atau tidak seaktif ketika masih menjadi magot.
Umumnya magot akan berubah menjadi prepupa setelah mencapai usia 10 hingga 15 hari. Oleh karena itu, jika usia magot sudah mencapai 10 hari maka baiknya segera di panen sebelum terlambat menjadi prepupa.
4. Pupa
Pupa merupakan tahap kelanjutan dari siklus perkembang biakan lalat BSF, pupa ini berasal dari prepupa yang sudah mengalami kematangan, umumnya bentuknya seperti kepompong.
Tahapan prepupa menjadi pupa adalah sekitar 10 hari, dan selanjutnya pupa tersebut akan berubah menjadi lalat BSF.
5. Biopond
Biopond merupakan media atau tempat untuk meletakan magot. Ditempat ini juga magot-magot akan hidup dan makan, sebelum akhirnya dipindahkan setelah menjadi prepupa.
Penting untuk memperhatikan ukuran dari biopond ini agar sesuai dengan jumlah populasi magot yang ada di dalamnya. Umumnya biopond ukuran 1x1 meter dapat untuk menampung sekitar 5 gram telur lalat bsf.
Tinggi dari biopond juga harus dipertimbangkan agar nantinya magot tidak mudah kabur atau keluar. Biasanya untuk tinggi rata-rata ideal dari biopond adalah 15 cm hingga 20 cm.
Para peternak ayam biasanya meletakan biopond ini di bawah kandang ayam, selain agar magot memakan kohe ayam juga mampu mengurai kotoran ayam dengan baik sehingga kandang ayam terbebas dari bau kohe yang sangat menyengat.
6. Telur lalat BSF
Ketika lalat bsf dewasa telah selesai fase kawin, selanjutnya lalat betina akan bertelur. Seekor lalat bsf mampu menghasilkan telur hingga 500 butir, telur lalat bsf akan menetas menjadi maggot sekitar 5 hari.
Perlu diketahui bahwa seperti umumnya jenis lalat lain, lalat bsf juga tidak mengerami telurnya. Bahkan seperti sudah saya jelaskan diatas bahwa setelah bertelur selang beberapa hari indukan lalat akan mati.
Media bertelur lalat bsf
Dalam budidaya lalat bsf, umumnya para peternak akan mempersiapkan media khusus bagi lalat bsf meletakkan telurnya. Tempat telur lalat bsf terbuat dari kayu ataupun bambu yang ditumpuk, dan diletakkan di dalam kandang lalat bsf.
Agar lalat bsf mampu bertelur optimal dengan tingkat menetas yang tinggi
Ada kalanya meskipun telah terjadi proses perkawinan lalat betina tidak bertelur, bahkan kemungkinan buruknya akan mati sebelum bertelur. Di sisi lain ada juga yang telah menghasilkan telur, namun telurnya gagal menetas.
Oleh karena itu, hal terpenting agar lalat bsf yang kita budidayakan mampu bertelur dengan daya tetas tinggi adalah mengenai manajemen kandang lalat bsf.
Kandang lalat bsf yang baik dan berkualitas ciri-cirinya yaitu:
- Luas dan ukuran kandang harus menyesuaikan jumlah populasi dari lalat yang ada didalamnya.
- Jumlah antara lalat betina dan jantan juga harus diperhatikan, agar hasil telurnya optimal usahakan jumlah lalat betina lebih banyak dari jumlah populasi keseluruhan.
- Tempatkan kandang lalat bsf di daerah yang sejuk namun tetap terkena terik matahari, selain itu lingkungan kandang juga harus nyaman dan jauh dari keramaian.
- Jangan lupa berikan lalat bsf minum rutin, minimal sehari dua kali dengan cara menyemprotkan air di jaring-jaring kandang.
7. Kasgot
maggot juga merupakan makhluk hidup, yang seperti umumnya tentu akan meninggalkan kotoran sisa pencernaan. Kasgot ini merupakan limbah kotoran dari proses pencernaan magot, atau lebih mudahnya disebut kohe magot.
Meskipun merupakan kotoran dari magot, namun kasgot ini memiliki banyak manfaat khususnya dalam proses penyuburan tanah. Oleh karena itu kasgot banyak dikembangkan sebagai bahan membuat pupuk tanaman.
8. Minyak magot
Selain magot sebagai pakan ternak, saat ini magot telah dikembangkan agar menjadi lebih bernilai ekonomis. Salah satunya memproses magot untuk di ambil minyaknya.
Menurut penelitian yang telah dilakukan di negara Jepang, minyak magot sangat bermanfaat untuk bahan membuat kosmetik.
9. Metamorfosis lalat BSF
Seperti kita tahu bahwa lalat bsf tidak mengerami telurnya ataupun merawat anak-anaknya, Selain karena induk lalat sudah mati sebelum telurnya menetas, juga memang karena teknik perkembang biakan lalat bsf adalah melalui proses metamorfosis.
Metamorfosis sendiri diartikan sebagai proses perkebangbiakan pada hewan yang mana akan terjadi perubahan bentuk atau wujud sejak dari kecil atau embrio hingga setelah dewasa.
Proses metamorfosis pada lalat bsf adalah dimulai ketika lalat bsf bertelur, kemudian akan menetas menjadi larva atau magot, selanjutnya menjadi prepupa, lalu menjadi pupa dan akhirnya menjadi lalat bsf.
10. Memancing lalat BSF
Memancing lalat bsf merupakan suatu aktivitas mendapatkan indukan atau bibit lalat bsf dari alam liar. Umpan dalam memancing lalat bsf dapat berupa buah-buahan busuk, sisa makanan basi, dan lain-lain.
Aroma yang menyengat dari umpan tersebut akan mempengaruhi tingkat keberhasilan ketika memancing lalat bsf. Saya pribadi menyarankan penggunaaan buah pisang ataupun nanas yang sudah masak ataupun membusuk sebagai umpannya.
Teknik memancing lalat bsf
Tempatkan umpan yang sudah kita persiapkan sebelumnya kedalam wadah. Untuk wadahnya sendiri dapat berupa ember ataupun bak.
Selanjutnya letakan wadah berisi umpan tersebut ditempat yang mudah dijangkau lalat bsf. Anda dapat menaruh wadah tersebut di area dekat tempat sampah, karena umumnya daerah sekitar tempat sampah akan banyak lalat yang berdatangan dan salah satunya termasuk lalat bsf.
11. Jaring kandang lalat BSF
Merupakan jaring khusus yang berfungsi untuk membuat kandang lalat bsf. Ukuran lubang jaring yang biasa digunakan sangat kecil, hal ini bertujuan agar lalat bsf tidak dapat kabur.
Anda dapat memanfaatkan kelambu sebagai jaring untuk membuat kandang lalat bsf, kelambu sendiri yaitu yang biasa dipakai untuk menghalau nyamuk di kamar tidur.
12. Pelet magot
Dalam teknik penggunaan magot sebagai pakan alternatif yaitu selain dengan di berikan langsung ke unggas dan ikan, dapat juga dengan diolah menjadi pelet.
Pelet merupakan pakan ikan ataupun unggas yang berbentuk butiran kering. Mengolah magot sebagai pelet akan sangat menguntungkan, selain memudahkan ketika proses rangsum, juga akan lebih awet untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Posting Komentar untuk "12 Istilah Dalam Budidaya Magot BSF Yang Perlu Anda Ketahui"