Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakta Atau Mitos, Magot Memakan Bangkai Berbahaya Untuk Pakan Unggas

Fakta Atau Mitos, Magot Memakan Bangkai Berbahaya Untuk Pakan Unggas

Magot merupakan salah satu pakan alternatif untuk unggas yang mengandung protein tinggi, semua jenis unggas termasuk ayam, bebek, dan itik sangat bagus tumbuh kembangnya ketika diberi asupan magot ini.

Namun berdasarkan dari sumber makanan yang dikonsumsi oleh magot tersebut, akhirnya menimbulkan pro dan kontra tentang adanya kandungan ataupun senyawa berbahaya yang mungkin dapat membahayakan unggas.

Makanan utama magot

Ketika magot masih berada di alam liar ataupun sudah dibudidayakan sebenarnya untuk pakan utamanya hampir sama, hanya teknik perawatannya yang membedakan.

Makanan utama magot ketika di alam liar

Magot berasal dari telur lalat BSF, yang artinya ketika magot tumbuh dewasa akan bermetamorfosis menjadi lalat BSF. Dan seperti pada umumnya belatung lalat jenis lain, magot ini termasuk rakus dalam hal makanan.

Pada habitat aslinya, magot BSF ini merupakan pemakan sampah, sisa-sisa makanan, buah busuk, dan juga bangkai hewan. Umumnya Lalat BSF akan bertelur di tempat-tempat yang memiliki stok pakan melimpah, seperti di tempat sampah, ataupun diletakan pada tubuh bangkai hewan. 

Tujuannya induk lalat BSF bersarang ataupun bertelur ditempat tersebut adalah agar calon magot kelak ketika telurnya sudah menetas tidak kekurangan sumber makanan.

Makanan utama magot ketika di budidayakan

Saat ini magot telah banyak dibudidayakan untuk pakan unggas, tentunya karena banyak sekali manfaat yang diperoleh ketika unggas diberi ransum magot. Salah satunya yaitu dengan magot sebagai pakan unggas, maka dapat menghemat biaya pembelian pakan utama dari unggas tersebut.

Ketika membudidayakan magot ini, tentunya agar kita harus mendapatkan lalat BSF di alam liar sebagai calon indukan yang akan dikembang biakan.

Selanjutnya agar lalat BSF tersebut tetap nyaman tanpa merasakan perubahan lingkungan baru sekaligus dapat berkembang biak dengan semestinya, maka ketika setelah ditangkap lalat BSF tersebut akan di perlakukan sama seperti layaknya saat di alam liar.

Termasuk juga jenis pakan utama yang di konsumsi oleh magot BSF tersebut, yaitu sampah rumah tangga termasuk sisa makanan basi, roti kadaluarsa, buah-buahan, dan sayuran busuk, serta sisa lauk-pauk.

Tak jarang juga para peternak magot memberikan bangkai hewan dan kohe atau kotoran ayam sebagai pakan utama magotnya.

Magot diberi makan kohe dan bangkai

Seperti kita ketahui bahwa salah satu teknik budidaya magot yang efektif adalah dengan meletakan biopond magot dibawah kandang ayam. Tujuannya adalah agar magot tersebut memakan kotoran ayam (kohe). 

Selain dengan menggunakan kohe sebagai sumber pakan utama magot, para peternak umumnya menggunakan bangkai ayam, bangkai bebek, ataupun bangkai ikan untuk dimakan magot.

Alasan para peternak memberi magot makanan bangkai, adalah karena di alam liarnya magot juga pemakan bangkai. Selain itu daripada bangkai tersebut hanya dikubur atau di buang, lebih baik dimanfaatkan untuk pakan magot.

Memanfaatkan bangkai sebagai pakan magot memang efektif, namun dibalik semua itu apakah magot yang pakan utamanya bangkai tersebut akan aman ketika dikonsumsi oleh unggas?

Kesimpulan

Analoginya hampir mirip ketika anda membudidayakan ikan lele di empang atau di kolam, dan empang tersebut juga digunakan anda untuk buang hajat atau sebagai WC. Tentunya lele akan memakan kotoran tersebut, lantas apakah lele nya akan berbahaya jika di konsumsi oleh manusia?

Ketika magot memakan bangkai

Jawabannya ada dua kemungkinan, yang pertama semua sumber makanan termasuk bangkai tersebut akan diproses oleh magot didalam pencernaanya. 

Sehingga selama magot masih hidup dan baik-baik saja setelah memakan bangkai, maka unggas yang memakan magot tersebut seharusnya juga akan sehat dan baik-baik saja.

Jawaban kedua adalah mengenai siklus hidup magot yang termasuk pendek, ada kemungkinan masih terdapat residu atau senyawa bahaya yang belum terproses sepenuhnya oleh magot yang mungkin akan berdampak pada unggas yang memakan magot tersebut.

Residu ataupun senyawa berbahaya tersebut diperoleh ketika magot memakan bangkai yang berasal dari hewan yang matinya karena penyakit menular, ataupun semasa hidupnya banyak mengkonsumsi berbagai bahan kimia.

Dari sini dapat disimpulkan, bahwa magot memakan bangkai dapat berbahaya untuk kesehatan unggas adalah:

1. Sebagai fakta

Dengan cacatan bangkai tersebut adalah bangkai dari hewan yang terkonaminasi penyakit dan unsur kimia berbahaya, sehingga dapat menjadi sumber pemicu unggas berpotensi tertular sakit. 

2. Sebagai mitos

Dengan catatan bangkai tersebut merupakan bangkai dari hewan yang mati wajar dan ketika magot dikonsumsi unggas, maka tidak akan berefek apapun bahkan protein yang terkandung didalam magot tersebut sangat baik untuk tumbuh kembang unggas.

Posting Komentar untuk "Fakta Atau Mitos, Magot Memakan Bangkai Berbahaya Untuk Pakan Unggas"